Konten:
Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, mengadakan pertemuan dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk membahas lahan perumahan. Selanjutnya, Maruarar berencana bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. “Ya, pasti (bertemu dengan lembaga lain). Kita akan bertemu dengan Menteri BUMN karena ada banyak aset seperti dari PTP atau kereta api. Saya juga berniat bertemu dengan Panglima TNI untuk membangun rumah bagi prajurit yang belum memiliki tanah dan rumah,” ujar Maruarar kepada wartawan di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2024).
Dia menambahkan bahwa kolaborasi dengan kepolisian dan pegawai negeri bisa memungkinkan pembentukan skema pembayaran cicilan jangka panjang, yang mudah diakses melalui pemotongan gaji.
Maruarar juga menyoroti tantangan lain dalam membangun rumah bagi warga yang tidak memiliki gaji tetap. “Tantangan kami adalah mencarikan solusi yang sesuai untuk masyarakat Indonesia yang tidak bergaji, seperti pedagang kecil atau sektor informal, karena pegawai negeri atau anggota TNI dan POLRI bisa menggunakan pemotongan gaji,” terangnya.
Maruarar berencana mengunjungi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diskusi lebih lanjut. “Saya segera akan datang ke KPK untuk membahas pemanfaatan tanah sitaan bagi masyarakat kecil,” katanya. Ia juga mengusulkan kerjasama dengan pelaku usaha untuk membantu mewujudkan pembangunan rumah rakyat ini.
Dia menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengingatkan para menteri untuk mengatasi kebocoran anggaran dan mendorong pemerataan yang adil di masyarakat. Sebagai langkah pencegahan korupsi, Maruarar mengatakan bahwa Kemenpera akan meminta pendampingan dari kejaksaan dalam pengadaan barang dan jasa.
Untuk persiapan kunjungan ke KPK, Maruarar telah meminta Sekjen kementeriannya untuk berkoordinasi dengan Sekjen KPK dalam mengatur jadwal pertemuan.